Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam entitas bisnis sekecil apapun, termasuk koperasi. Laporan keuangan dibuat dan disajikan oleh
profesional yang memahami pembukuan yang biasanya merupakan seorang akuntan dari dalam koperasi atau
koperasi dapat juga meminta bantuan dari akuntan luar berikut analisisnya. Secara ideal alangkah baiknya bila keahlian akuntan juga dikuasai oleh pengawas sehingga dengan demikian dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan memungkinkan
bagi semua pihak yang berkepentingan untuk menilai usaha dan keadaan keuangan koperasi
secara menyeluruh.
Suatu laporan keuangan setidaknya menyertakan neraca dan laporan rugi laba. Keduanya tidak hanya
penting bagi pihak internal koperasi tetapi juga untuk pihak lain yang berkepentingan seperti
pemerintah, masyarakat, bank dan sebagainya.
Neraca (balance sheets)
merupakan suatu daftar yang berisi ringkasan harta, kewajiban dan modal dari suatu badan usaha (termasuk di dalamnya koperasi) pada saat tertentu. Sehingga neraca menggambarkan posisi
keuangan koperasi pada saat tertentu biasanya pada akhir tahun. Walaupun demikian
kemungkinan laporan keuangan ini bisa diminta kapan saja mungkin setiap tri wulan atau tiap
akhir semester sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Laporan Laba/Rugi (income statement) merupakan laporan yang berisi ringkasan pendapatan dan biaya dari suatu badan usaha untuk jangka waktu tertentu misalnya selama 1 tahun, atau 1 semester.
Berikut ini merupakan contoh bentuk laporan keuangan dari Koperasi Simpan Pinjam "Ventura Indah":
Selisih antara jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran merupakan Sisa Hasil Usaha
(SHU) atau laba. SHU ini pembagiannya dilakukan sesuai dengan AD/ART, misalkan: 1)Untuk Cadangan 25%; 2)Untuk simpanan Anggota 20%; 3)Untuk jasa pinjaman 25%; 4)Dana pengurus 10%; 5)Kesejahteraan Pegawai 5%; 6)Dana Pendidikan 5%; 7)Dana Pemb. Daerah Kerja 5%; 8)Dana Sosial 5%; sehingga jumlah total 100%
SHU selain digunakan sebagai simpanan anggota, jasa pinjaman, dana pengurus, kesejahteraan
pegawai biasanya disimpan kembali ke dalam kas sebelum digunakan. Dana yang benar-benar digunakan untuk memperkuat permodalan koperasi biasanya bersumber dari cadangan.
Dalam teknik pembukuan/akuntansi meliputi beberapa fase, antara lain:
1)Pencatatan transaksi-transaksi setiap hari dilakukan dalam buku harian, seperti buku
harian penjualan, buku harian pembelian, buku harian piutang dan lain-lain; 2)Catatan ini kemudian dimasukkan kedalam Buku Besar setelah diklarifikasikan mana
yang masuk Debet dan mana yang masuk Kredit; 3)Pada akhir tahun buku dibuatkan suatu ikhtisar berupa daftar Laba/Rugi, Neraca dan
daftar lainnya
4)Analisis Laporan keuangan berada pada fase berikutnya yang fungsinya untuk
mengetahui tentang kondisi keuangan koperasi.
Dengan demikian, maka analisis laporan keuangan merupakan alat untuk melihat kekuatan
dan kelemahan di bidang finansial, untuk menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya
di masa yang akan datang yang dapat digunakan oleh pihak internal badan usaha serta pihak eksternal. Dari segi tekniknya analisis laporan keuangan ini dapat
menggunakan Analisis Rasio (Ratio Analysis) atau analisis perbandingan antara satu rekening
dengan rekening lainnya yang akan penulis bahas pada blog posting selanjutnya.
No comments:
Post a Comment