Manusia cenderung menyukai keindahan. Kategori indah menurut seseorang bisa sangat berbeda dengan orang lain, namun pada dasarnya setiap orang menyukai keserasian yang mengandung nilai keindahan. Dalam peradaban manusia, setiap hasil cipta manusia yang mengandung unsur keindahan diabadikan dalam bentuk objek budaya. Objek budaya bisa berbentuk macam-macam, seni suara, rupa, gerak, tulis, dan sebagainya namun setiap objek budaya tersebut mengandung unsur keindahan.
Segala objek dengan unsur keindahan merupakan hasil perenungan, baik itu oleh individu maupun sekelompok orang, dan Tari Piriang adalah salah satu diantaranya. Tari Piriang merupakan sebuah seni tari tradisional khas Minangkabau di Sumatra Barat, yang merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau.
Tarian ini mengandung gerakan menyerupai gerakan para petani pada masa bercocok tanam, menuai dan sebagainya, yang melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tari Piriang merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh alat musik tradisional talempong dan saluang. Pada saat tertentu piring-piring tersebut akan dilontar ke udara atau dihempas ke tanah kemudian dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut akan terluka. Bagi mereka yang menyaksikan tentu akan merasakan ketakutan bila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil menari. Namun hal tersebut justru merupakan unsur keindahan Tari Piriang.
Tari Piriang dengan berbagai elemen gerakan di dalamnya melambangkan proses bercocok tanam hingga menuai dan menikmati hasil tanam disampaikan melalui gerakan yang luwes sangat sesuai dengan estetika keindahan yang ingin disampaikan, yakni keindahan dalam gerakan.
No comments:
Post a Comment