Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yang
berarti teks dengan kandungan instruksi dan pedoman. Dalam bahasa Indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada 'kesusastraan' atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Sastra memiliki peranan
vital dalam perkembangan peradaban dan budaya manusia. Sastra menggunakan
bahasa yang mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan
kegiatan manusia dalam usaha untuk memahami diri sendiri atau hal lain di luar
itu. Sastra mempermudah proses berkomunikasi karena pada hakikatnya karya
sastra merupakan penjabaran abstraksi.
Prosa adalah hasil karya sastra yang dibedakan dengan puisi
karena memiliki variasi ritme yang lebih besar serta gaya bahasa yang lebih
sesuai dengan arti leksikalnya. Hasil karya sastra prosa biasa digunakan untuk
mendeskripsikan fakta atau ide.
Sastra jamak digunakan oleh berbagai kebudayaan dalam
mendeskripsikan bentuk dan hasil budaya sebagai dokumentasi untuk diturunkan ke
anak cucu atau dikenalkan kepada komunitas sosial luar. Tidak terkecuali budaya
Minangkabau yang memanfaatkan prosa sebagai media untuk menjelaskan asal-usul
kebudayaan mereka yang disebut dengan Tambo. Tambo Minangkabau merupakan karya
sastra sejarah yang merekam kisah-kisah legenda yang berkaitan dengan asal-usul
suku bangsa, negeri dan tradisi alam Minangkabau yang ditulis dalam bahasa
Melayu dalam bentuk prosa. Tambo kurang lebih memiliki makna yang sama dengan kata
Babad dalam bahasa Jawa atau Sunda.
Bagian Tambo yang menceritakan sejarah singkat awal
terbentuknya kebudayaan Minangkabau:
Sirauik bari bahulu, diasah mangko bamatoLauik sajo dahulu, kudian banamo pulau paco
Berawal ketika permukaaan laut turun sehingga dataran tinggi mulai menjadi daratan.
Dari ma titiak palito, di baliak telong nan bataliDari ma turuan niniak kito, dari puncak gunuang Marapi
Dari dataran tinggi yang menjadi daratan tadi nenek moyang mulai turun ke dataran yang lebih rendah mulai berdiam dan bermukim membentuk koloni awal di kaki gunung Merapi.
Taratak manjadi dusun, dusun manjadi koto, koto manjadinagari
Permukiman awal yang dibentuk berkembang menjadi lebih besar seiring perkembangan populasi yang kemudian mengharuskan perluasan wilayah ke daerah sekitarnya sehingga membentuk desa-desa dan system pemerintahan baru yang lebih luas dan kompleks.
Kesusastraan
menjadi media bagi kebudayaan untuk mendeskripsikan, menarasikan dan
mendokumentasikan kekayaan serta hasil budaya karena keunggulan hasil
kesusastraan dalam mengkomunikasikan nilai-nilai serta kekayaan hasil daya piker
manusia. Melalui hasil kesusastraan seperti prosa, produk kebudayaan mampu
diturunkan kepada generasi penerus ataupun dikenalkan kepada masyarakat lain di
luar suku bangsa tersebut.
No comments:
Post a Comment