13 December 2013

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seperti halnya kebahagiaan, penderitaan akan selalu hadir silih berganti dalam kehidupan. Kemampuan setiap orang tidak sama dalam menanggung beban penderitaan, beberapa orang mampu untuk tabah menghadapi penderitaan baik fisik maupun mental sementara sebahagian lagi tidak mampu menahan cobaan hidup. Namun begitu, setiap orang memiliki batas toleransi sendiri terhadap penderitaan dan rasa sakit, tidak ada seorang manusiapun yang benar-benar tahan, setiap orang memiliki batas sendiri.

Setiap penderitaan mampu membuat individu atau kelompok hancur dan tidak mampu bangkit kembali, namun tidak sedikit yang mampu melalui penderitaan dengan baik kemudian mengambil pelajaran untuk kemudian mampu bertindak atau berbuat lebih baik di masa yang akan datang. Semua tergantung bagaimana kelompok atau individu bereaksi terhadap penderitaan.

Gempa Padang 2009 menciptakan penderitaan yang teramat sangat kepada masyarakat kota Padang dan penduduk sekitar pesisir barat pulau Sumatra. Kerugian yang ditimbulkan sangat masif, baik secara moral, maupun materi. Beberapa saat setelah bencana terjadi struktur sosial hancur, setiap individu sibuk dengan keselamatan diri sendiri dan keluarga, tidak banyak yang memperhatikan tetangga atau orang lain. Bahkan pertentangan-pertentangan bisa saja terjadi dikarenakan hal-hal sepele, ini semua dipicu karena kekalutan pikiran dan trauma pasca gempa sehingga setiap orang menjadi lebih pragmatis mendahulukan diri sendiri.

Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memulihkan kondisi kota Padang pasca gempa, baik itu pemulihan fisik kota yang luluh lantak maupun struktur sosialnya. Namun seiring berjalannya waktu setiap orang telah mampu untuk move on dari kepedihan dan penderitaan yang mereka alami untuk kemudian melangkah demi hari esok yang lebih baik. Bagaimana masyarakat mampu meninggalkan bayang-bayang kelam dan mengambil pelajaran dari trauma dan semua hal tidak yang mereka alami untuk kemudian menjadi lebih siap di masa akan datang.

Penderitaan akan selalu hadir dalam hidup dan setiap individu memiliki batas toleransi masing-masing dalam menghadapinya. Namun sudah merupakan sesuatu yang wajib untuk bersabar tabah dalam menghadapi penderitaan dan mampu mengambil pelajaran dari hal tersebut untuk kemudian menjadi lebih baik setelahnya. Individu atau kelompok yang mampu melalui cobaan dan penderitaan dengan baik kemudian menjadikan semua pengalaman tersebut menjadi batu pijakan menjadi lebih baik sesungguhnya mereka yang kuat dan mampu menjadi pemenang dalam hidup.

No comments:

Post a Comment